Last update: May 15, 2025
Pepaya (Carica papaya) adalah buah tropis yang tumbuh di daerah beriklim hangat, dikenal dengan daging buahnya yang manis, berair, dan kaya nutrisi. Buah ini memiliki kulit hijau saat mentah dan jingga saat matang, dengan biji hitam kecil yang juga dapat dikonsumsi. Selain buahnya, daun dan biji pepaya sering digunakan untuk pengobatan tradisional.
Kandungan Nutrisi Pepaya
Dalam 100 gram daging buah pepaya (matang):
- Kalori: 43 kcal
- Karbohidrat: 12.1 g
- Serat: 0.7 g
- Protein: 0.5 g
- Lemak: 0.3 g
- Vitamin C: 74 mg (100% kebutuhan harian, meningkatkan imunitas)
- Vitamin A: 18.7–74.0 µg RAE (mendukung penglihatan dan kulit)
- Beta-karoten: 276 µg (antioksidan)
- Kalium: 182 mg (mengatur tekanan darah)
- Kalsium: 20 mg (kesehatan tulang)
- Folat: 37 µg (mendukung pembentukan sel)
- Enzim papain: Membantu pencernaan protein
- Likopen dan flavonoid: Antioksidan yang melawan radikal bebas
Biji dan daun mengandung senyawa seperti benzyl isothiocyanate (antiparasit) dan alkaloid carpaine (potensi antimikroba).
Manfaat Pepaya
- Meningkatkan Imunitas: Vitamin C tinggi memperkuat sistem kekebalan, membantu mencegah infeksi seperti flu.
- Melancarkan Pencernaan: Enzim papain dan serat mengatasi sembelit, kembung, dan mendukung kesehatan usus.
- Menurunkan Risiko Kanker: Likopen, beta-karoten, dan antioksidan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker (misalnya, prostat, payudara), meskipun bukti klinis masih terbatas.
- Menjaga Kesehatan Jantung: Kalium, serat, dan asam oleat menurunkan kolesterol LDL dan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
- Mendukung Kesehatan Kulit: Vitamin A, C, dan likopen menjaga kelembapan kulit, mengurangi kerutan, dan melindungi dari kerusakan UV.
- Mengontrol Gula Darah: Serat membantu menstabilkan glukosa darah, bermanfaat untuk penderita diabetes tipe 2.
- Anti-inflamasi: Senyawa fitokimia dalam buah, biji, dan daun mengurangi peradangan, membantu kondisi seperti arthritis.
- Mendukung Penyembuhan Luka: Vitamin C dan enzim papain mempercepat regenerasi jaringan.
- Biji Pepaya Memiliki sifat antiparasit, antibakteri, dan mendukung kesehatan ginjal.
- Daun Pepaya Digunakan untuk meningkatkan trombosit pada demam berdarah dan memiliki efek antimalaria.
Dosis Konsumsi Pepaya
- Buah Pepaya:
- Dewasa: 150–200 gram/hari (1–2 potong kecil) untuk manfaat optimal tanpa risiko berlebihan.
- Anak-anak: 50–100 gram/hari, disesuaikan dengan usia dan kebutuhan.
- Biji Pepaya:
- 1–2 sendok teh/hari (dikeringkan, dihaluskan, atau dicampur dalam smoothie/salad) untuk manfaat antiparasit atau pencernaan.
- Konsumsi langsung harus hati-hati karena rasa pahit dan potensi iritasi mulut.
- Daun Pepaya:
- Rebus 4–5 lembar dalam 1 liter air, minum 100–200 ml, 1–3 kali/hari, maksimal 5 hari berturut-turut (untuk demam berdarah atau pencernaan).
- Konsultasikan dengan dokter untuk dosis jangka panjang.
- Catatan:
- Variasikan dengan buah lain untuk diet seimbang.
- Konsultasikan dengan dokter jika ada kondisi medis (misalnya, diabetes, gangguan pembekuan darah) atau penggunaan obat tertentu.
Efek Samping
- Gangguan Pencernaan: Konsumsi berlebihan (terutama buah atau biji) dapat menyebabkan diare, kram perut, mual, atau sembelit.
- Alergi: Enzim papain atau lateks pada pepaya mentah dapat memicu gatal, ruam, pembengkakan, atau reaksi anafilaksis pada individu sensitif.
- Risiko Kehamilan:
- Pepaya mentah (mengandung lateks) dan biji dapat menyebabkan kontraksi rahim, meningkatkan risiko keguguran. Hindari selama kehamilan.
- Pepaya matang aman dalam jumlah sedang untuk ibu hamil, tetapi konsultasikan dengan dokter.
- Interaksi Obat: Papain dapat meningkatkan efek obat pengencer darah (misalnya, warfarin, aspirin), meningkatkan risiko pendarahan.
- Karotenemia: Konsumsi berlebihan beta-karoten dapat menyebabkan perubahan warna kulit (kuning-oranye, tidak berbahaya).
- Biji Pepaya:
- Dosis besar dapat menurunkan kesuburan pria (efek azoospermia, berdasarkan studi hewan).
- Benzyl isothiocyanate berpotensi merusak DNA jika dikonsumsi berlebihan.
- Daun Pepaya:
- Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit maag, atau gangguan ginjal.
- Berisiko bagi ibu hamil dan penderita gangguan ginjal.
Penelitian Ilmiah
- Antioksidan dan Kanker:
- Studi oleh U.S. National Institutes of Health (2006) menunjukkan likopen pepaya mengurangi radikal bebas dan risiko kanker payudara/prostat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk konfirmasi pada manusia.
- Pencernaan:
- Penelitian dalam Neuro Endocrinology Letters (2010) menemukan formula berbasis pepaya efektif mengurangi sembelit dan kembung selama 40 hari pada subjek manusia.
- Diabetes:
- Studi (2020, Journal of Ethnopharmacology) menunjukkan pepaya fermentasi mengurangi peradangan dan risiko komplikasi diabetes tipe 2 pada model hewan.
- Demam Berdarah:
- Penelitian di Journal of the Association of Physicians of India (2012) membuktikan ekstrak daun pepaya meningkatkan jumlah trombosit pada pasien demam berdarah, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami.
- Biji Pepaya:
- Studi dalam African Health Sciences (2015) menunjukkan ekstrak biji pepaya melindungi ginjal dari kerusakan pada tikus.
- Penelitian di Indian Journal of Pharmaceutical Sciences (2014) menemukan biji pepaya efektif melawan jamur Candida albicans.
- Studi di Kenya (African Health Sciences, 2016) menunjukkan biji pepaya mengurangi infeksi parasit Ascaris lumbricoides pada anak-anak.
- Anti-inflamasi:
- Penelitian dalam Inflammopharmacology (2018) membuktikan ekstrak daun pepaya mengurangi peradangan pada tikus dengan arthritis.
- Antimikroba dan Antimalaria:
- Studi menunjukkan daun pepaya memiliki efek antimalaria dan antibakteri, meskipun sebagian besar dilakukan in vitro atau pada hewan.
- Keterbatasan:
- Banyak penelitian dilakukan pada hewan atau in vitro, sehingga efek pada manusia memerlukan studi klinis lebih lanjut.
- Dosis optimal dan efek jangka panjang (terutama untuk biji dan daun) belum sepenuhnya ditetapkan.
Catatan Penting
- Penyimpanan: Simpan pepaya matang di kulkas (konsumsi dalam 1–2 hari) dan cuci bersih untuk menghilangkan pestisida.
- Konsumsi Aman:
- Hindari pepaya mentah untuk ibu hamil.
- Batasi konsumsi biji dan daun; konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan jangka panjang.
- Hentikan konsumsi jika muncul reaksi alergi dan cari bantuan medis.
- Sumber Data: Informasi berdasarkan jurnal ilmiah (PubMed, Journal of Ethnopharmacology, dll.), situs kesehatan terpercaya, dan pedoman nutrisi internasional, diakses hingga Mei 2025.