Khasiat.org

Salak

Nama Latin

Salacca zalacca

Daftar Isi

Last update: May 15, 2025

Salak, dikenal sebagai snake fruit karena kulitnya yang bersisik menyerupai kulit ular, adalah buah tropis asli Indonesia yang tumbuh pada pohon palma bertangkai pendek. Buah ini berbentuk kerucut, memiliki daging buah yang manis hingga sedikit asam, dan tekstur renyah. Salak populer di Asia Tenggara, tersedia dalam varietas seperti salak pondoh, salak bali, dan salak sidempuan.

Kandungan Nutrisi Salak

Dalam 100 gram daging buah salak (matang):

  • Kalori: 77–82 kcal
  • Karbohidrat: 12.1–20.9 g
  • Serat: 0.3–2.8 g
  • Protein: 0.4–0.8 g
  • Lemak: 0.1–0.4 g
  • Vitamin C: 8.4–10 mg (10–14% kebutuhan harian, mendukung imunitas)
  • Vitamin A (beta-karoten): 5 kali lebih tinggi dibandingkan mangga atau semangka, sekitar 87 µg RAE (kesehatan mata)
  • Vitamin B2 (riboflavin): 0.04 mg (metabolisme energi)
  • Kalium: 191–350 mg (kesehatan jantung)
  • Kalsium: 28–38 mg (kesehatan tulang)
  • Zat besi: 3.9–4.2 mg (pembentukan sel darah merah)
  • Fosfor: 18–31 mg (energi dan tulang)
  • Senyawa fitokimia: Flavonoid, likopen, tanin, saponin, polifenol, dan terpenoid (antioksidan, antikanker, antidiabetes)

Kulit ari salak kaya serat, sedangkan biji mengandung senyawa bioaktif namun tidak dianjurkan untuk dimakan mentah karena potensi toksisitas.

Manfaat Salak

  1. Meningkatkan Imunitas: Vitamin C dan antioksidan (flavonoid, likopen) memperkuat sistem kekebalan, melindungi dari infeksi dan radikal bebas.
  2. Menjaga Kesehatan Mata: Beta-karoten dan vitamin A mengurangi risiko katarak, degenerasi makula, dan rabun senja.
  3. Melancarkan Pencernaan: Serat tinggi mencegah sembelit, kembung, dan kram. Tanin bersifat antidiare, membantu mengatasi diare.
  4. Mendukung Kesehatan Jantung: Kalium menurunkan tekanan darah dan menjaga irama jantung. Antioksidan melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
  5. Meningkatkan Daya Ingat: Kalium, pektin, dan beta-karoten meningkatkan aliran darah ke otak, mendukung fungsi kognitif (dijuluki “memory fruit”).
  6. Mengontrol Gula Darah: Indeks glikemik rendah dan polifenol membantu menstabilkan glukosa darah, bermanfaat untuk diabetes.
  7. Mendukung Penurunan Berat Badan: Serat tinggi memberikan rasa kenyang lebih lama, rendah kalori, cocok untuk diet.
  8. Mencegah Kanker: Pektin dan terpenoid dapat menghambat pertumbuhan sel kanker (misalnya, prostat, payudara), meskipun perlu penelitian lanjutan.
  9. Menjaga Kesehatan Kulit: Vitamin C dan fenolik meningkatkan elastisitas dan kecerahan kulit, mencegah penuaan dini.
  10. Meredakan Morning Sickness: Kalium dan antioksidan membantu mengurangi mual pada ibu hamil.
  11. Mengatasi Batu Ginjal: Senyawa dalam salak dapat melarutkan dan mengeluarkan batu ginjal melalui urin.
  12. Mengontrol Asam Urat: Senyawa dalam salak menghambat enzim xanthine oxidase, mengurangi produksi asam urat.
  13. Meningkatkan Stamina: Karbohidrat dan zat besi mendukung produksi energi dan pembentukan sel darah merah.

Dosis Konsumsi Salak

  • Porsi Harian:
    • Dewasa: 100–200 gram (2–3 buah salak) per hari sebagai bagian dari asupan buah 2–3 porsi harian (400–600 gram total buah).
    • Ibu Hamil: 1–2 buah/hari untuk mencegah mual dan memenuhi zat besi (15–20% kebutuhan harian), hindari berlebihan untuk mencegah sembelit.
    • Penderita Diabetes: 1–2 buah/hari, pantau gula darah karena konsumsi berlebihan dapat meningkatkan glukosa.
  • Konsumsi dengan Kulit Ari: Makan salak dengan kulit ari tipis untuk tambahan serat, membantu mencegah sembelit.
  • Olahan Salak: Teh kombucha atau cuka salak dapat dikonsumsi dalam jumlah kecil (100–200 ml/hari) untuk manfaat antidiabetes, tetapi konsultasikan dengan dokter.
  • Catatan:
    • Variasikan dengan buah lain untuk nutrisi seimbang.
    • Cuci bersih dan pilih salak segar untuk menghindari bakteri atau pestisida.
    • Konsultasikan dengan dokter untuk kondisi khusus (misalnya, diabetes, maag, batu ginjal).

Efek Samping Salak

  1. Gangguan Pencernaan:
    • Konsumsi berlebihan (>3–4 buah/hari) dapat menyebabkan kembung, kram, sembelit, atau diare karena serat tinggi dan waktu cerna yang lama.
    • Penderita maag sebaiknya batasi konsumsi karena protein, serat, dan karbohidrat sulit dicerna, meningkatkan asam lambung.
  2. Peningkatan Gula Darah: Meskipun indeks glikemik rendah, konsumsi berlebihan (terutama salak bali) dapat menyebabkan lonjakan glukosa, berisiko bagi penderita diabetes.
  3. Batu Ginjal: Asam oksalat tinggi pada salak dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal pada individu rentan.
  4. Reaksi Alergi: Jarang terjadi, tetapi beberapa orang mungkin mengalami gatal, ruam, sakit kepala, mual, atau muntah.
  5. Efek pada Penderita Tifus: Salak dapat memperburuk kondisi tifus karena teksturnya yang padat, sebaiknya dihindari.
  6. Toksisitas Biji dan Kulit: Biji salak mentah beracun dan tidak boleh dimakan. Kulit tebal (bukan kulit ari) harus dikupas.
  7. Ibu Hamil: Aman dalam jumlah sedang, tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan sembelit atau mulas. Mitos tentang kulit bayi bersisik tidak terbukti.

Penelitian Ilmiah Salak

  1. Antioksidan dan Kanker:
    • Studi dalam Journal of Advanced Agricultural Technologies menunjukkan terpenoid salak menghambat sel kanker payudara.
    • Penelitian di Integrative Cancer Therapies menemukan pektin salak menghambat 54% pertumbuhan sel kanker prostat dengan mencegah reproduksi sel kanker.
    • Universitas Malaysia Sabah (Institute for Tropical Biology and Conservation) membuktikan salak memiliki antioksidan lebih tinggi dibandingkan pepaya, mangga, atau kiwi, melindungi dari kerusakan sel.
  2. Diabetes:
    • Penelitian hewan di Asian Pacific Journal of Tropical Medicine (2018) menunjukkan cuka salak kaya polifenol menurunkan glukosa darah dan memperbaiki profil lipid pada subjek diabetes.
    • Studi di North Carolina State University BioResources melaporkan salak mengurangi gula darah dan kolesterol, dengan potensi antidiabetes dari polifenol dan asam asetat.
    • Ekstrak salak dalam teh kombucha menurunkan glukosa darah puasa, bermanfaat untuk diabetes (Journal of Food Science).
  3. Kesehatan Jantung:
    • Analisis di Amerika Serikat (2006) menunjukkan kalium salak menurunkan tekanan darah, mengurangi ketegangan pembuluh darah (American Journal of Clinical Nutrition).
  4. Pencernaan:
    • Penelitian dalam Hindawi (Comprehensive Mass Spectrometric Analysis of Snake Fruit, 2018) mengonfirmasi serat salak mendukung kesehatan usus dan mencegah sembelit.
  5. Kesehatan Mata:
    • Studi di International Journal of Ophthalmology (2019) menunjukkan beta-karoten salak mengurangi risiko asthenopia (mata lelah) dan degenerasi makula.
  6. Kognisi:
    • Penelitian mendukung bahwa kalium dan pektin salak meningkatkan aliran darah ke otak, namun bukti untuk “memory fruit” masih memerlukan studi manusia lebih lanjut.
  7. Asam Urat dan Batu Ginjal:
    • Penelitian menunjukkan salak menghambat enzim xanthine oxidase, mengurangi asam urat, setara dengan beberapa obat (Journal of Ethnopharmacology).
    • Senyawa salak membantu melarutkan batu ginjal, tetapi asam oksalat dapat berisiko jika berlebihan.
  8. Kesehatan Mental:
    • European Journal of Clinical Nutrition menemukan konsumsi buah, termasuk salak, pada wanita paruh baya mengurangi gejala depresi.
  9. Keterbatasan:
    • Banyak penelitian dilakukan pada hewan, in vitro, atau skala kecil, sehingga efek pada manusia dan dosis optimal memerlukan studi lanjutan.
    • Efek antidiabetes dan antikanker menjanjikan, tetapi belum cukup untuk menggantikan terapi medis standar.

Catatan Penting

  • Penyimpanan: Simpan salak di tempat sejuk, konsumsi dalam 3–5 hari untuk kesegaran. Cuci bersih sebelum dikupas untuk menghilangkan pestisida atau bakteri.
  • Konsumsi Aman:
    • Hindari konsumsi berlebihan, terutama untuk penderita maag, tifus, atau diabetes.
    • Jangan makan biji mentah; olahan seperti kopi salak aman dalam jumlah terbatas.
    • Konsultasikan dengan dokter jika ada reaksi alergi, gangguan pencernaan, atau untuk penggunaan sebagai pengobatan (misalnya, diabetes, batu ginjal).
  • Sumber Data: Informasi berdasarkan jurnal ilmiah (Integrative Cancer Therapies, Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, dll.), situs kesehatan terpercaya (Alodokter, Halodoc, WebMD), dan pedoman nutrisi, diakses hingga Mei 2025.
Herbamix 5

Mengandung 5 macam herbal yang terdiri dari Kunyit, Temulawak, Kayu Manis, Jahe, dan Kencur.

Black Garlic HSD

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperkuat imunitas dan melawan infeksi terhadap penyakit.