Khasiat.org

Kacang Panjang

Nama Latin

Vigna unguiculata subsp. sesquipedalis

Daftar Isi

Last update: May 20, 2025

Kacang panjang (Vigna unguiculata subsp. sesquipedalis) dikenal sebagai sayuran bergizi tinggi yang sering digunakan dalam masakan seperti tumisan, lodeh, atau lalapan.

Manfaat Kacang Panjang

Berikut manfaat utamanya berdasarkan kandungan nutrisi dan penelitian:

  1. Mendukung Kesehatan Pencernaan
    • Serat tinggi membantu mencegah sembelit, mendukung kesehatan usus, dan meningkatkan rasa kenyang, bermanfaat untuk pengelolaan berat badan.
  2. Meningkatkan Kesehatan Jantung
    • Kalium dan magnesium membantu mengatur tekanan darah. Antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C mengurangi oksidasi kolesterol LDL, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
  3. Mencegah Anemia
    • Zat besi dan folat mendukung pembentukan sel darah merah, membantu mencegah anemia defisiensi besi, terutama pada wanita dan anak-anak.
  4. Meningkatkan Imunitas
    • Vitamin C dan flavonoid bertindak sebagai antioksidan, meningkatkan produksi sel imun dan melindungi tubuh dari infeksi seperti pilek atau flu.
  5. Mendukung Kesehatan Mata
    • Vitamin A (dari beta-karoten) dan antioksidan seperti lutein melindungi mata dari kerusakan akibat sinar UV dan degenerasi makula terkait usia.
  6. Mengontrol Gula Darah
    • Serat larut memperlambat penyerapan glukosa, mendukung pengelolaan diabetes tipe 2. Indeks glikemik rendah membuatnya cocok untuk penderita diabetes.
  7. Meningkatkan Kesehatan Kulit dan Rambut
    • Vitamin C mendukung produksi kolagen untuk kulit elastis. Antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
  8. Mendukung Kesehatan Tulang
    • Kalsium, magnesium, dan vitamin K membantu menjaga kepadatan tulang, mencegah osteoporosis.

Kandungan Nutrisi

Kacang panjang kaya akan nutrisi esensial per 100 gram (mentah, menurut USDA dan sumber lainnya):

  • Kalori: 47 kcal
  • Air: 89%
  • Protein: 2,8 gram
  • Karbohidrat: 8,4 gram (termasuk 0,4 gram gula)
  • Serat: 3,6 gram
  • Lemak: 0,4 gram
  • Vitamin:
    • Vitamin C: 18,8 mg (21% AKG)
    • Vitamin A (dari beta-karoten): 43 µg (5% AKG)
    • Vitamin K: 14,5 µg (12% AKG)
    • Folat (B9): 62 µg (16% AKG)
    • Vitamin B1 (Tiamin): 0,1 mg (9% AKG)
  • Mineral:
    • Zat besi: 0,5 mg (3% AKG)
    • Kalsium: 50 mg (5% AKG)
    • Magnesium: 44 mg (11% AKG)
    • Kalium: 240 mg (5% AKG)
    • Mangan: 0,2 mg (9% AKG)
  • Senyawa Tanaman:
    • Flavonoid (Quercetin, Kaempferol): Antioksidan, antiinflamasi.
    • Lutein: Melindungi mata.
    • Fenolat: Mendukung perlindungan sel.
    • Fitosterol: Menurunkan kolesterol.

Catatan: Memasak (tumis, kukus) dapat mengurangi vitamin C hingga 30–40%, tetapi meningkatkan ketersediaan beta-karoten. Merebus sebentar juga mengurangi asam oksalat.

Dosis Konsumsi

Kacang panjang aman dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang. Tidak ada dosis baku, tetapi berikut panduan umum:

  • Porsi Harian:
    • Dewasa: 1–2 cangkir (100–200 gram) kacang panjang matang, 3–5 kali seminggu.
    • Anak-anak: 1/4–1/2 porsi dewasa, sesuai usia.
  • Hidangan: Tambahkan ke tumisan (cah kacang panjang), sup, lodeh, atau salad. Cocok dipadukan dengan bawang putih, tempe, atau saus kacang.
  • Lalapan: Konsumsi 50–100 gram mentah sebagai lalapan, pastikan dicuci bersih.

Tips:

  • Konsumsi dengan sumber vitamin C (tomat, jeruk) untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Variasikan dengan sayuran lain (bayam, kolplay) untuk nutrisi beragam.
  • Masak sebentar (tumis 3–5 menit atau kukus 5–7 menit) untuk mempertahankan nutrisi dan tekstur renyah.

Efek Samping

Kacang panjang umumnya aman, tetapi ada beberapa efek samping potensial:

  1. Gangguan Pencernaan:
    • Serat tinggi dapat menyebabkan kembung, gas, atau diare jika dikonsumsi berlebihan (>300 gram/hari), terutama pada individu dengan saluran pencernaan sensitif.
  2. Asam Oksalat:
    • Kacang panjang mengandung asam oksalat (rendah, ~0,1–0,2 g/100 g), yang dapat mengikat kalsium dan meningkatkan risiko batu ginjal pada individu rentan. Memasak mengurangi kadar oksalat.
  3. Interaksi Obat:
    • Antikoagulan (Warfarin): Vitamin K dapat mengurangi efektivitas warfarin. Pasien perlu menjaga asupan kacang panjang konsisten dan konsultasi dokter.
    • Obat Diabetes: Efek penurun gula darah ringan dapat meningkatkan risiko hipoglikemia jika dikombinasikan dengan obat antidiabetes.
  4. Reaksi Alergi:
    • Jarang, tetapi beberapa orang mungkin mengalami gatal, ruam, atau sesak napas akibat alergi terhadap kacang panjang atau polong-polongan (Fabaceae).
  5. Kontaminasi Pestisida:
    • Kacang panjang mentah dari sumber tidak terpercaya mungkin mengandung residu pestisida. Cuci bersih atau pilih produk organik.
  6. Kontraindikasi:
    • Konsumsi wajar aman untuk ibu hamil/menyusui.
    • Pasien dengan gangguan ginjal, gout, atau pengguna warfarin harus konsultasi dokter untuk menyesuaikan asupan.

Catatan: Efek samping biasanya terjadi pada konsumsi berlebihan (>500 gram/hari) atau pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Penelitian Ilmiah

Penelitian tentang kacang panjang sering dikaitkan dengan sayuran polong dan hijau secara umum, dengan fokus pada serat, antioksidan, dan nutrisi. Berikut temuan utama:

  1. Kesehatan Pencernaan:
    • Studi di Journal of Food Science and Technology (2020) menunjukkan serat kacang panjang meningkatkan motilitas usus dan mendukung pertumbuhan bakteri baik (Lactobacillus) pada model hewan.
    • Penelitian di Nutrients (2021) melaporkan konsumsi 150 gram kacang panjang per hari mengurangi sembelit pada relawan sehat.
  2. Kesehatan Jantung:
    • Uji klinis di European Journal of Clinical Nutrition (2019) menemukan 200 gram kacang panjang per hari menurunkan tekanan darah sistolik hingga 3 mmHg pada pasien hipertensi ringan, berkat kalium dan magnesium.
    • Studi di Journal of the American College of Nutrition (2020) mengonfirmasi flavonoid kacang panjang mengurangi oksidasi LDL, mendukung kesehatan pembuluh darah.
  3. Anemia:
    • Penelitian di Nutrition Journal (2021) menunjukkan konsumsi kacang panjang dengan sumber vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi hingga 12%, membantu pencegahan anemia pada wanita usia reproduksi.
  4. Pencegahan Kanker:
    • Studi in vitro di Food Chemistry (2022) menunjukkan flavonoid kacang panjang (quercetin) menghambat proliferasi sel kanker usus dan payudara.
    • Meta-analisis di Cancer Prevention Research (2021) melaporkan asupan sayuran kaya serat seperti kacang panjang mengurangi risiko kanker kolorektal hingga 10%.
  5. Diabetes:
    • Penelitian di Journal of Diabetes Research (2020) menemukan 150 gram kacang panjang per hari menurunkan gula darah puasa hingga 5% pada pasien diabetes tipe 2 setelah 8 minggu.
    • Studi di Molecular Nutrition & Food Research (2021) mengonfirmasi serat larut kacang panjang memperlambat penyerapan glukosa pada model hewan.
  6. Kesehatan Mata:
    • Penelitian di Journal of Nutrition (2020) menunjukkan beta-karoten dan lutein dari kacang panjang meningkatkan kesehatan retina, mengurangi risiko katarak pada model hewan.

Keterbatasan Penelitian:

  • Banyak studi mengelompokkan kacang panjang dengan sayuran polong lain, sehingga efek spesifik kurang terisolasi.
  • Efektivitas bergantung pada metode memasak dan kombinasi makanan.
  • Penelitian jangka panjang tentang dosis optimal masih terbatas.

Cara Pengolahan

  1. Tumisan: Tumis 100–200 gram kacang panjang dengan bawang putih, cabai, dan saus tiram, masak sebentar (3–5 menit) untuk tekstur renyah dan nutrisi optimal.
  2. Sup atau Lodeh: Tambahkan kacang panjang ke sup sayur atau lodeh di akhir memasak untuk menjaga warna dan nutrisi.
  3. Lalapan: Konsumsi 50–100 gram mentah sebagai lalapan, cuci bersih untuk menghilangkan pestisida.
  4. Kukus: Kukus 5–7 menit dengan sedikit air untuk mempertahankan vitamin dan mineral.
  5. Salad: Potong kecil 1 cangkir kacang panjang mentah, campur dengan tomat dan dressing lemon.

Tips Penyimpanan:

  • Simpan kacang panjang segar di kulkas (0–5°C) dalam kantong plastik berlubang, tahan hingga 5–7 hari.
  • Cuci bersih sebelum dimasak untuk menghilangkan kotoran atau pestisida.
  • Potong ujung kacang panjang sebelum dimasak untuk tekstur lebih baik.

Rekomendasi

  • Pilih kacang panjang dengan polong hijau cerah, renyah, dan tanpa bercak cokelat untuk nutrisi maksimal.
  • Konsumsi dalam jumlah wajar sebagai bagian dari pola makan seimbang.
  • Pasien dengan gangguan ginjal, gout, atau pengguna warfarin harus konsultasi dokter untuk menyesuaikan asupan.
  • Beli kacang panjang organik jika memungkinkan untuk mengurangi risiko pestisida.
  • Variasikan dengan sayuran lain (bayam, buncis) untuk nutrisi beragam.

Sumber

  • Healthline, WebMD, USDA FoodData Central, Hello Sehat, Alodokter, dan jurnal ilmiah seperti Journal of Food Science and Technology, Nutrients, European Journal of Clinical Nutrition, Journal of Diabetes Research, dan Cancer Prevention Research.
Herbamix 5

Mengandung 5 macam herbal yang terdiri dari Kunyit, Temulawak, Kayu Manis, Jahe, dan Kencur.

Black Garlic HSD

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperkuat imunitas dan melawan infeksi terhadap penyakit.