Last update: June 23, 2025
Jeruk (Citrus sinensis) adalah buah sitrus populer dengan rasa manis-asam yang menyegarkan, dikenal luas karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Berasal dari Asia Tenggara, jeruk sering dikonsumsi segar, dijadikan jus, atau digunakan dalam masakan. Buah ini merupakan sumber nutrisi penting dan sering dikaitkan dengan peningkatan imunitas dan kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat
- Meningkatkan Imunitas: Vitamin C dalam jeruk mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi seperti flu.
- Kesehatan Kulit: Antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid membantu produksi kolagen dan melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Kesehatan Jantung: Flavonoid (hesperidin) dan serat larut membantu menurunkan kolesterol LDL dan tekanan darah.
- Pencernaan: Serat tinggi mendukung kesehatan usus, mencegah sembelit, dan mempromosikan mikrobiota usus yang sehat.
- Pencegahan Anemia: Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan, membantu mencegah anemia defisiensi besi.
Kandungan Nutrisi (per 100 g daging jeruk, tanpa kulit)
- Kalori: ~47 kcal
- Air: ~87%
- Serat: 2,4 g (9% kebutuhan harian)
- Karbohidrat: 11,8 g
- Gula: 9,4 g
- Protein: 0,9 g
- Lemak: 0,1 g
- Vitamin C: 53,2 mg (89% kebutuhan harian)
- Kalium: 181 mg (5% kebutuhan harian)
- Folat: 30 mcg (8% kebutuhan harian)
- Antioksidan: Hesperidin, naringenin, dan beta-karoten
Dosis Konsumsi
- Umum: 1-2 jeruk sedang per hari (~150-300 g) atau setara dengan 1 gelas jus jeruk segar (tanpa gula tambahan) memberikan manfaat kesehatan optimal.
- Catatan: Konsumsi jus jeruk berlebihan dapat meningkatkan asupan gula; lebih baik konsumsi buah utuh untuk manfaat serat. Cuci mulut setelah konsumsi untuk melindungi email gigi dari asam sitrat.
- Konsumsi bersama makanan kaya zat besi (misalnya, bayam) untuk meningkatkan penyerapan nutrisi.
Efek Samping
- Kerusakan Email Gigi: Asam sitrat dalam jeruk dapat mengikis email gigi jika dikonsumsi berlebihan; gunakan sedotan untuk jus dan bilas mulut setelahnya.
- Iritasi Lambung: Konsumsi berlebihan, terutama pada perut kosong, dapat menyebabkan mulas atau memperburuk refluks asam.
- Alergi: Jarang, tetapi beberapa orang mungkin mengalami alergi seperti gatal mulut atau ruam kulit (sindrom alergi oral).
- Interaksi Obat: Jeruk dapat memengaruhi penyerapan obat tertentu (misalnya, obat tekanan darah atau antihistamin) karena senyawa naringenin; konsultasikan dengan dokter.
Penelitian Ilmiah
- Imunitas: Studi dalam Nutrients (2018) menunjukkan bahwa vitamin C dari jeruk meningkatkan aktivitas sel imun, mengurangi durasi dan keparahan pilek.
- Kesehatan Jantung: Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition (2016) menemukan bahwa konsumsi jeruk harian menurunkan kolesterol LDL sebesar 7% pada individu dengan hiperkolesterolemia.
- Antioksidan: Jurnal Food Chemistry (2020) melaporkan bahwa flavonoid dalam jeruk, seperti hesperidin, memiliki efek anti-inflamasi dan melindungi dari kerusakan oksidatif.
- Pencernaan: Studi dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry (2019) menunjukkan bahwa serat pektin dalam jeruk mendukung kesehatan usus dengan meningkatkan bakteri baik.
- Pencegahan Kanker: Penelitian dalam Nutrition and Cancer (2017) mengaitkan konsumsi jeruk dengan penurunan risiko kanker tertentu, seperti kanker paru-paru, karena kandungan flavonoidnya.