Last update: June 23, 2025
Belimbing (Averrhoa carambola), buah tropis berbentuk bintang dengan rasa manis-asam menyegarkan, dikenal kaya akan nutrisi seperti vitamin C, serat, dan antioksidan. Populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, belimbing tidak hanya lezat dikonsumsi segar, jus, atau olahan, tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan seperti meningkatkan imunitas, mendukung pencernaan, dan mengendalikan gula darah. Namun, konsumsinya perlu diperhatikan, terutama bagi penderita gangguan ginjal karena kandungan asam oksalatnya.
Manfaat Kesehatan
Belimbing memiliki beragam manfaat kesehatan yang didukung oleh kandungan nutrisinya:
- Mendukung Pencernaan: Serat tinggi membantu memperlancar pergerakan feses, mencegah sembelit, kembung, dan diare.
- Meningkatkan Imunitas: Vitamin C merangsang produksi sel darah putih, memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Menurunkan Berat Badan: Rendah kalori dan tinggi serat membuat belimbing cocok untuk diet, karena meningkatkan rasa kenyang dan metabolisme.
- Mengendalikan Gula Darah: Serat tidak larut air menghambat penyerapan glukosa, membantu penderita diabetes mengelola kadar gula darah.
- Melawan Radikal Bebas: Antioksidan seperti quercetin dan polifenol melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler dan stroke.
- Mendukung Kesehatan Jantung: Kalium menurunkan tekanan darah, serat mengurangi kolesterol, dan vitamin C melindungi dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko penyakit jantung.
- Potensi Antikanker: Antioksidan beta-karoten dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama kanker lambung dan usus besar, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.
- Kesehatan Kulit: Seng dan efek antimikroba membantu mengurangi minyak wajah dan jerawat. Ekstrak daun belimbing juga menunjukkan potensi mengurangi peradangan kulit seperti eksim pada penelitian hewan.
- Pengobatan Tradisional: Dalam pengobatan ayurveda dan tradisional Tiongkok, belimbing digunakan untuk mengatasi demam, batuk, sakit tenggorokan, dan asma.
Kandungan Nutrisi
Berikut adalah kandungan nutrisi dalam 100 gram belimbing segar berdasarkan data dari Panganku.org dan USDA Nutrient Database:
- Kalori: ~30 kcal
- Karbohidrat: 9 g (termasuk 3,2 g serat dan 5,3 g gula)
- Serat: 3,2 g
- Protein: 1 g
- Lemak: <0,5 g
- Vitamin C: 35 mg (52% kebutuhan harian)
- Folat (Vitamin B9): 12 µg (3% kebutuhan harian)
- Mineral: Kalium, natrium, magnesium, fosfor, besi, seng, dan tembaga
- Antioksidan: Quercetin, asam galat, epikatekin, flavonoid, polifenol (143 mg/100 g), dan beta-karoten
Dosis Konsumsi
- Umum: Konsumsi 1–2 buah belimbing ukuran sedang (90–100 g per buah) per hari aman untuk orang sehat.
- Penderita Kondisi Khusus: Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan dosis yang tepat, terutama bagi penderita diabetes atau yang sedang mengonsumsi obat tertentu.
- Tips: Pilih belimbing yang sudah matang (kuning keemasan) untuk mengurangi kandungan oksalat dan menghindari gangguan pencernaan. Konsumsi bersama kulitnya aman dan bergizi.
Efek Samping
Meskipun bermanfaat, belimbing dapat menimbulkan efek samping pada beberapa individu:
- Gangguan Ginjal: Kandungan asam oksalat dan karamboksin tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, oxaluria (pembentukan batu ginjal), atau keracunan pada penderita gangguan ginjal kronis. Gejala termasuk cegukan, mual, muntah, kebingungan, kejang, hingga penurunan kesadaran. Penderita gagal ginjal harus menghindari belimbing sepenuhnya.
- Gangguan Pencernaan: Belimbing mentah mengandung oksalat lebih tinggi, yang dapat menyebabkan sakit perut atau muntah.
- Interaksi Obat: Belimbing dapat memperlambat metabolisme obat di tubuh, meningkatkan kadar obat dan berpotensi menyebabkan efek samping. Konsultasikan dengan dokter jika mengonsumsi obat farmasi.
- Kadar Gula Darah: Belimbing manis mengandung gula alami yang dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga penderita diabetes perlu membatasi konsumsinya.
Penelitian Ilmiah
Berikut adalah beberapa temuan ilmiah terkait belimbing:
- Anti-inflamasi: Penelitian pada hewan yang diterbitkan di International Journal of Biological Macromolecules (2016) menunjukkan bahwa gula dalam belimbing mengurangi peradangan.
- Kesehatan Hati dan Kolesterol: Studi dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition (2014) membuktikan bahwa senyawa tanaman dalam belimbing mengurangi risiko perlemakan hati dan kolesterol pada tikus.
- Potensi Antikanker: Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa dalam belimbing dapat mencegah kanker hati dan usus besar, tetapi penelitian pada manusia masih terbatas.
- Peradangan Kulit: Ekstrak daun belimbing mengurangi peradangan kulit seperti eksim pada tikus, menunjukkan potensi penggunaan topikal. Catatan: Sebagian besar penelitian dilakukan pada hewan, sehingga diperlukan studi lebih lanjut pada manusia untuk memverifikasi manfaat kesehatan belimbing.
Peringatan
- Penderita Ginjal: Hindari konsumsi belimbing karena risiko kerusakan ginjal dan keracunan.
- Konsultasi Medis: Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan belimbing sebagai suplemen kesehatan, terutama jika memiliki kondisi medis atau sedang mengonsumsi obat.